Kamis, 25 November 2010

Trs: (e-RH) November 25 -- MENJAGA LIDAH



Renungan Hari ini : .....

Dari: e-RH <owner-i-kan-akar-renungan-harian@hub.xc.org>
Judul: (e-RH) November 25 -- MENJAGA LIDAH
Kepada: "e-RH" <i-kan-akar-renungan-harian@hub.xc.org>
Tanggal: Rabu, 24 November, 2010, 11:10 PM

e-RH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
                          e-Renungan Harian
     Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Kamis, 25 November 2010
Bacaan : Kejadian 9:18-28
Setahun: Yehezkiel 24-26; 1 Petrus 2
Nats: Dari mulut yang satu keluar berkat dan kutuk... Hal ini... tidak
      boleh terjadi (Yakobus 3:10)

Judul:

                            MENJAGA LIDAH

  Lahir dalam keluarga miskin dengan banyak anak, tidaklah mudah.
  Kurang terurus, nakal, tak dihargai. Di kelas 3 SD, guru saya
  berkata: "Hei, kamu adiknya Badu ya? Jangan buat ulah seperti
  kakakmu, ya-sudah goblok, nakal lagi, tahu sendiri nanti!" Ucapan
  itu seperti kutuk yang menusuk hati. Setahun itu, saya tersiksa.
  Saya jadi suka bolos, malas belajar, dan akhirnya tidak naik kelas.

  Tahun ajaran berikutnya, dengan baju lusuh dan celana bertambal,
  saya mengulang kelas 3. Malu rasanya. Namun, setelah 2 bulan, guru
  baru saya berkata, "Kamu bukan anak bodoh, tetapi anak pin-tar. Ibu
  akan buktikan." Kata-kata berkat itu mengiang dan membakar semangat
  saya untuk belajar. Walau saya harus menunggu malam, agar bisa
  meminjam buku teman yang telah selesai belajar-sebab saya tak mampu
  membeli. Menjelang penerimaan rapor, ibu guru memanggil saya. Ia
  bandingkan rapor saya dengan si juara 1, ternyata nilai saya ada di
  atasnya. Hanya, karena sudah mengulang, saya tak bisa menjadi juara
  satu. Namun, kata penguatannya terngiang hingga kini, khususnya saat
  menghadapi kesulitan hidup.

  Biarlah berkat saja yang keluar dari mulut kita. Kata yang terucap
  tak bisa ditarik kembali, dan ia bisa membangun atau menghancurkan.
  Lihatlah luapan kejengkelan Nuh pada Ham. Saat Ham menertawakan
  bapaknya yang telanjang karena mabuk, Nuh mengutuki agar ia dan
  keturunannya menjadi budak keturunan Sem dan Yafet. Dari generasi ke
  generasi, ucapan Nuh dijadikan alasan menghalalkan perbudakan
  sebagai kodrat ras tertentu. Hingga penebusan Kristus menghancurkan
  kutuk dan darah martir kristiani menghapus perbudakan, apartheid,
  dan segala diskriminasi. Jagalah lidah! --SST

                          JAGALAH MULUT ANDA
                  UCAPKAN BERKAT DAN JANGAN MENGUTUK

e-RH Situs:  http://renunganharian.net/utama.php?tanggalnya=2010-11-25
e-RH arsip web:        http://www.sabda.org/publikasi/e-rh/2010/11/25/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab:               http://alkitab.sabda.org/?Kejadian+9:18-28

  Kejadian 9:18-28

  18  Anak-anak Nuh yang keluar dari bahtera ialah Sem, Ham dan Yafet;
      Ham adalah bapa Kanaan.
  19  Yang tiga inilah anak-anak Nuh, dan dari mereka inilah tersebar
      penduduk seluruh bumi.
  20  Nuh menjadi petani; dialah yang mula-mula membuat kebun anggur.
  21  Setelah ia minum anggur, mabuklah ia dan ia telanjang dalam
      kemahnya.
  22  Maka Ham, bapa Kanaan itu, melihat aurat ayahnya, lalu
      diceritakannya kepada kedua saudaranya di luar.
  23  Sesudah itu Sem dan Yafet mengambil sehelai kain dan
      membentangkannya pada bahu mereka berdua, lalu mereka berjalan
      mundur; mereka menutupi aurat ayahnya sambil berpaling muka,
      sehingga mereka tidak melihat aurat ayahnya.
  24  Setelah Nuh sadar dari mabuknya dan mendengar apa yang dilakukan
      anak bungsunya kepadanya,
  25  berkatalah ia: "Terkutuklah Kanaan, hendaklah ia menjadi hamba
      yang paling hina bagi saudara-saudaranya."
  26  Lagi katanya: "Terpujilah TUHAN, Allah Sem, tetapi hendaklah
      Kanaan menjadi hamba baginya.
  27  Allah meluaskan kiranya tempat kediaman Yafet, dan hendaklah ia
      tinggal dalam kemah-kemah Sem, tetapi hendaklah Kanaan menjadi
      hamba baginya."
  28  Nuh masih hidup tiga ratus lima puluh tahun sesudah air bah.

Bacaan Alkitab Setahun:
      http://alkitab.sabda.org/?Yehezkiel+24-26
      http://alkitab.sabda.org/?1+Petrus+2


e-RH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
                Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
          Diterbitkan dan Hak Cipta (c) oleh Yayasan Gloria