Sabtu, 22 Januari 2011

Trs: (e-RH) Januari 22 -- PERTOBATAN SI ATLET



Pada  Hari Minggu, 16 Januari 2011, Kotbah Pendeta GKJ Cilacap Utara
Pdt. Samuel mengutip renungan harian tanggal
21 Januari 2011 sebagai ilustrasi kotbahnya.
Berikut adalah secara Renungan itu secara lengkap

Judul: (e-RH) Januari 22 -- PERTOBATAN SI ATLET
Kepada: "e-RH" <i-kan-akar-renungan-harian@hub.xc.org>
Tanggal: Jumat, 21 Januari, 2011, 11:10 PM

e-RH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
                          e-Renungan Harian
     Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Sabtu, 22 Januari 2011
Bacaan : 1 Korintus 3:6-11
Setahun: Keluaran 14-16
Nats: Firman-Ku yang keluar dari mulut-Ku: ia tidak akan kembali
      kepada-Ku dengan sia-sia, tetapi ia akan melaksanakan apa yang
      Kukehendaki (Yesaya 55:11)

Judul:

                         PERTOBATAN SI ATLET

  Seorang pemuda ateis sedang menjalani pelatihan untuk menjadi
  peloncat indah Olimpiade. Ia memiliki seorang sahabat kristiani,
  yang banyak bersaksi kepadanya dan berusaha membawanya kepada Tuhan.
  Akan tetapi, si pemuda tak pernah menanggapi. Suatu malam, ia pergi
  ke kolam indoor di kampusnya untuk berlatih sendirian. Semua lampu
  padam ketika itu. Namun, karena bulan sangat cerah, ia merasa sudah
  cukup ada penerangan untuk menemaninya berlatih. Ia pun naik ke
  papan loncat yang paling tinggi.



  Ketika ia berbalik dan merentangkan tangan, ia mendapati bayangan
  tubuhnya di dinding berbentuk salib! Tiba-tiba saja, bayangan salib
  itu menyentuh hatinya, dan semua kesaksian sahabatnya terngiang
  jelas. Maka, ia tak jadi meloncat, tetapi malah berlutut dan berdoa
  memohon agar Tuhan masuk ke dalam hatinya. Ketika ia bangkit berdiri
  setelah berdoa, seorang petugas kampus masuk dan menyalakan lampu.
  Baru pada saat itulah si pemuda melihat bahwa kolam renang di
  bawahnya, ternyata sedang dikeringkan, sebab hendak ada perbaikan.
  Tuhan menyelamatkannya pada waktu yang sangat tepat!



  Ketika kita menabur kesaksian tentang Tuhan dan firman-Nya, ketika
  kita melayani seseorang atau sekelompok orang, ketika kita mendoakan
  seseorang, barangkali kita tak bisa segera melihat hasilnya. Namun,
  jangan berkecil hati apalagi berhenti melakukannya. Sebab ketika
  firman-Nya ditaburkan, Roh Allah akan bekerja dan melanjutkannya
  dalam diri orang-orang yang menerimanya. Lakukan saja pelayanan kita
  dengan cara terbaik sebagai kawan sekerja-Nya (ayat 9), lalu
  serahkan hasilnya kepada Dia (ayat 6, 7) --AW

                  TERUS TABURKAN FIRMAN DENGAN SETIA
               SELANJUTNYA TUHAN AKAN BERKARYA SEMPURNA

e-RH Situs:  http://renunganharian.net/utama.php?tanggalnya=2011-01-22
e-RH arsip web:        http://www.sabda.org/publikasi/e-rh/2011/01/22/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab:              http://alkitab.sabda.org/?1+Korintus+3:6-11

  1 Korintus 3:6-11

   6  Aku menanam, Apolos menyiram, tetapi Allah yang memberi
      pertumbuhan.
   7  Karena itu yang penting bukanlah yang menanam atau yang
      menyiram, melainkan Allah yang memberi pertumbuhan.
   8  Baik yang menanam maupun yang menyiram adalah sama; dan
      masing-masing akan menerima upahnya sesuai dengan pekerjaannya
      sendiri.
   9  Karena kami adalah kawan sekerja Allah; kamu adalah ladang
      Allah, bangunan Allah.
  10  Sesuai dengan kasih karunia Allah, yang dianugerahkan kepadaku,
      aku sebagai seorang ahli bangunan yang cakap telah meletakkan
      dasar, dan orang lain membangun terus di atasnya. Tetapi
      tiap-tiap orang harus memperhatikan, bagaimana ia harus
      membangun di atasnya.
  11  Karena tidak ada seorangpun yang dapat meletakkan dasar lain
      dari pada dasar yang telah diletakkan, yaitu Yesus Kristus.

Bacaan Alkitab Setahun:
      http://alkitab.sabda.org/?Keluaran+14-16


e-RH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
                Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
          Diterbitkan dan Hak Cipta (c) oleh Yayasan Gloria

Kamis, 06 Januari 2011

Trs: (e-RH) Januari 01 -- BEBAN ATAU HARAPAN?



--- Pada Jum, 31/12/10, e-RH <owner-i-kan-akar-renungan-harian@hub.xc.org> menulis:

Dari: e-RH <owner-i-kan-akar-renungan-harian@hub.xc.org>
Judul: (e-RH) Januari 01 -- BEBAN ATAU HARAPAN?
Kepada: "e-RH" <i-kan-akar-renungan-harian@hub.xc.org>
Tanggal: Jumat, 31 Desember, 2010, 11:10 PM

e-RH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
                          e-Renungan Harian
     Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Sabtu, 1 Januari 2011
Bacaan : Keluaran 16:1-18
Setahun: Kejadian 1-3
Nats: Tak berkesudahan kasih setia Tuhan, tak habis-habisnya
      rahmat-Nya selalu baru setiap pagi; besar kesetiaan-Mu (Ratapan
      3:22,23)

Judul:

                         BEBAN ATAU HARAPAN?

  Memasuki tahun baru, apa yang ada dipikiran Anda? Bersyukur? Atau,
  justru gentar menghadapi tantangan zaman yang kian berat? Ancaman
  global warming, bencana alam, krisis ekonomi maupun politik,
  terus-menerus melanda. Bagaimana kita sebagai anak Tuhan menyikapi
  pergumulan-pergumulan pada tahun yang baru ini?



  Keluaran 16 bercerita tentang bangsa Israel yang bersungut-sungut
  karena kehabisan perbekalan setelah dua bulan berjalan di padang
  gurun (ayat 2). Mereka menuduh Musa dan Harun membawa mereka ke
  padang gurun hanya untuk membunuh mereka dengan kelaparan (ayat 3).
  Tuhan mendengar keluhan dan omelan mereka. Sejak itu, Dia
  mengirimkan manna untuk mereka setiap pagi kecuali pada hari Sabat
  selama 40 tahun (ayat 35).



  Ada dua hal yang bisa kita pelajari dari pengalaman bangsa Israel
  ini. Pertama, ketika masalah datang, janganlah kita bersungut-sungut
  dan menyalahkan orang lain. Itu tiada guna, bahkan mendukakan hati
  Tuhan. Kedua, krisis yang terjadi di hidup manusia merupakan
  kesempatan bagi Tuhan untuk menunjukkan pemeliharaan-Nya. Manna
  turun setelah perbekalan orang Israel habis. Tuhan kerap kali
  mengizinkan krisis mengimpit kita supaya kita lebih menyadari kasih
  dan kuasa-Nya. Tuhan melakukan itu karena secara manusiawi, kita
  cenderung tidak mau berserah kepada-Nya sebelum benar-benar
  terpojok.



  Setiap pagi ketika kita bangun tidur dan pikiran akan beban-beban
  yang ada di hadapan memasuki otak kita, ingatlah bahwa Tuhan
  memberikan hari yang baru untuk sekali lagi Dia menyatakan kasih
  kepada kita lewat segala yang Dia izinkan terjadi --GS

               APA PUN MUNGKIN TERJADI DALAM HIDUP KITA
         NAMUN TUHAN TIDAK MEMBIARKAN KITA BERJALAN SENDIRIAN

e-RH Situs:  http://renunganharian.net/utama.php?tanggalnya=2011-01-01
e-RH arsip web:        http://www.sabda.org/publikasi/e-rh/2011/01/01/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab:               http://alkitab.sabda.org/?Keluaran+16:1-18

  Keluaran 16:1-18

   1  Setelah mereka berangkat dari Elim, tibalah segenap jemaah
      Israel di padang gurun Sin, yang terletak di antara Elim dan
      gunung Sinai, pada hari yang kelima belas bulan yang kedua,
      sejak mereka keluar dari tanah Mesir.
   2  Di padang gurun itu bersungut-sungutlah segenap jemaah Israel
      kepada Musa dan Harun;
   3  dan berkata kepada mereka: "Ah, kalau kami mati tadinya di tanah
      Mesir oleh tangan TUHAN ketika kami duduk menghadapi kuali
      berisi daging dan makan roti sampai kenyang! Sebab kamu membawa
      kami keluar ke padang gurun ini untuk membunuh seluruh jemaah
      ini dengan kelaparan."
   4  Lalu berfirmanlah TUHAN kepada Musa: "Sesungguhnya Aku akan
      menurunkan dari langit hujan roti bagimu; maka bangsa itu akan
      keluar dan memungut tiap-tiap hari sebanyak yang perlu untuk
      sehari, supaya mereka Kucoba, apakah mereka hidup menurut
      hukum-Ku atau tidak.
   5  Dan pada hari yang keenam, apabila mereka memasak yang dibawa
      mereka pulang, maka yang dibawa itu akan terdapat dua kali lipat
      banyaknya dari apa yang dipungut mereka sehari-hari."
   6  Sesudah itu berkatalah Musa dan Harun kepada seluruh orang
      Israel: "Petang ini kamu akan mengetahui bahwa Tuhanlah yang
      telah membawa kamu keluar dari tanah Mesir.
   7  Dan besok pagi kamu melihat kemuliaan TUHAN, karena Ia telah
      mendengar sungut-sungutmu kepada-Nya. Sebab, apalah kami ini
      maka kamu bersungut-sungut kepada kami?"
   8  Lagi kata Musa: "Jika memang TUHAN yang memberi kamu makan
      daging pada waktu petang dan makan roti sampai kenyang pada
      waktu pagi, karena TUHAN telah mendengar sungut-sungutmu yang
      kamu sungut-sungutkan kepada-Nya--apalah kami ini? Bukan kepada
      kami sungut-sungutmu itu, tetapi kepada TUHAN."
   9  Kata Musa kepada Harun: "Katakanlah kepada segenap jemaah
      Israel: Marilah dekat ke hadapan TUHAN, sebab Ia telah mendengar
      sungut-sungutmu."
  10  Dan sedang Harun berbicara kepada segenap jemaah Israel, mereka
      memalingkan mukanya ke arah padang gurun--maka tampaklah
      kemuliaan TUHAN dalam awan.
  11  Lalu berfirmanlah TUHAN kepada Musa:
  12  "Aku telah mendengar sungut-sungut orang Israel; katakanlah
      kepada mereka: Pada waktu senja kamu akan makan daging dan pada
      waktu pagi kamu akan kenyang makan roti; maka kamu akan
      mengetahui, bahwa Akulah TUHAN, Allahmu."
  13  Pada waktu petang datanglah berduyun-duyun burung puyuh yang
      menutupi perkemahan itu; dan pada waktu pagi terletaklah embun
      sekeliling perkemahan itu.
  14  Ketika embun itu telah menguap, tampaklah pada permukaan padang
      gurun sesuatu yang halus, sesuatu yang seperti sisik, halus
      seperti embun beku di bumi.
  15  Ketika orang Israel melihatnya, berkatalah mereka seorang kepada
      yang lain: "Apakah ini?" Sebab mereka tidak tahu apa itu. Tetapi
      Musa berkata kepada mereka: "Inilah roti yang diberikan TUHAN
      kepadamu menjadi makananmu.
  16  Beginilah perintah TUHAN: Pungutlah itu, tiap-tiap orang menurut
      keperluannya; masing-masing kamu boleh mengambil untuk seisi
      kemahnya, segomer seorang, menurut jumlah jiwa."
  17  Demikianlah diperbuat orang Israel; mereka mengumpulkan, ada
      yang banyak, ada yang sedikit.
  18  Ketika mereka menakarnya dengan gomer, maka orang yang
      mengumpulkan banyak, tidak kelebihan dan orang yang mengumpulkan
      sedikit, tidak kekurangan. Tiap-tiap orang mengumpulkan menurut
      keperluannya.

Bacaan Alkitab Setahun:
      http://alkitab.sabda.org/?Kejadian+1-3

Untuk mengenal lebih jauh tentang GKJ Cilacap Utara
Cobalah klik disini

e-RH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
                Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
          Diterbitkan dan Hak Cipta (c) oleh Yayasan Gloria