e-RH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
e-Renungan Harian
Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Jumat, 10 Desember 2010
Bacaan : Kisah Para Rasul 16:19-31
Setahun: Hosea 1-4; Wahyu 1
Nats: ... dan berkata-katalah seorang kepada yang lain dalam mazmur,
kidung puji-pujian dan nyanyian rohani. Bernyanyi dan
bersoraklah bagi Tuhan dengan segenap hati (Efesus 5:19)
Judul:
KUASA DALAM PUJIAN
Ketika saya mendampingi Ayah menjalani operasi atas kanker yang
dideritanya, lalu menjalani perawatan selama lebih dari dua bulan di
rumah sakit, rasa khawatir serta putus asa sering menyergap. Membuat
saya sangat takut dan tidak berdaya. Untuk mengurangi kegelisahan di
hati, setiap malam saya melantunkan kidung pujian sembari
mendampingi Ayah yang mengalami insomnia. Awalnya, saya melakukannya
hanya untuk kepentingan pribadi dan menyanyi dengan sangat lirih
karena takut mengganggu kenyamanan pasien lain. Namun, ternyata
pasien yang lain serta keluarga-yang se-ruangan dengan Ayah-tidak
keberatan saya menyanyi, malah meminta saya menyanyi untuk semua,
sebab kata mereka, nyanyian yang saya naikkan menenteramkan hati
mereka juga.
Saya teringat kepada Rasul Paulus dan Silas yang tetap memuji Tuhan
dalam masa sulit. Tubuh mereka tentu tersiksa karena hukuman dera
yang dijatuhkan, dan terkurung di penjara yang sangat tidak nyaman
(ayat 23, 24). Namun, mereka tidak mengeluh dan berputus asa.
Sebaliknya mereka justru berdoa dan menyanyikan pujian kepada Allah.
Tidak dengan ragu, malu, apalagi takut. Mereka memuji Tuhan dengan
suara lantang hingga seluruh penghuni penjara turut mendengarkan
(ayat 25). Dan, mukjizat pun terjadi! (ayat 26).
Biarlah bibir kita suka menaikkan nyanyian pujian kepada Tuhan.
Khususnya pada masa yang sulit dan berat. Sebab, ada kuasa dalam
setiap pujian yang dinaikkan dengan segenap hati. Kuasa yang
membangkitkan iman kita sendiri, yang menguatkan orang lain di
sekitar kita, yang mengagungkan kebesaran Tuhan, Sang Pengendali
segala peristiwa --SR
ALLAH BEKERJA MELALUI SETIAP PUJIAN
YANG KITA HANTARKAN
e-RH Situs:
http://renunganharian.net/utama.php?tanggalnya=2010-12-10e-RH arsip web:
http://www.sabda.org/publikasi/e-rh/2010/12/10/++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab:
http://alkitab.sabda.org/?Kisah+Para+Rasul+16:19-31 ......Kenangan mendiang bapak di gombong...
Saat Bapak masuk ICU RS Palang Biru Gombong rasanya kasihan sekali,
lihat detak jantung yang tergabar di monitor begitu berdegup kencang. nut..nut..nut.. begitu bunyi monitor itu, diselingi oleh bunyi
oksigen masuk ke mulut melalui selang yang cukup besar memaksa bapak
untuk terus mengangakan mulutnya..wes...wes...wes... begitu suaranya...,
di samping kiri - kanan terdengar juga mesin yang sama bagi pasien lain......
Rame terdengar, seperti suara jangkrik di kampung tapi mencekam.....
Kuingat dalam beberapa malam saat jaga malam bergantian dengan ibu
dan juju, aku sempat membawa buku kidung jawa, kunyanyikan lirih di
dekat kepala bapak...kuharap dengan lagu tadi mampu menguatkan bapak
yang sedang sakit maupun bagi diriku sendiri......
Kidung yang kusenangi "He wong kang kabotan dosa Gusti ungsenana",
kunyanyikan lembut kadang sampai hanya berupa gumaman saja.... sambil
kulihat begitu sengsaranya bapak menarik nafas....begitu berat, sampai
kadang itu selang masuk ke lubang gigi yang bolong, semakin
bertambah keras tersengal-sengalnya, kadang kubenerin tapi kembali
lagi ke lubang gigi tadi..., rasanya begitu berat.
10 Hari di Ruang ICU, hanya satu hari tersadar pada hari ketiga,
namun selepas itu tidak sadar kembali hingga Tuhan panggil beliau...
9 April 2009.