Selasa, 30 Juni 2009

Sakramen

1. Sakramen Baptis/Sidi
    - Bagi Pemuda/Pemudi GKJ Cilacap Utara Gedung II Jeruklegi


Setelah mengikuti Katekisasi Sidi selama kurang lebih 6 bulan, pemuda-pemudi GKJ Cilacap Utara Gedung 2 Jeruklegi menerima Peneguhan Sidi atau Pengakuan Percaya dalam Ibadah Minggu, 21 Juni 2009. Mereka adalah Andreas Dwi Santoso putra Ibu Lestari Rahayu (Blok Persil), Hermawan Dwi Prasetyo putra Ibu Kristianingsih (Blok Persil), Hardina Dewantari Utami putri Bp/Ibu Timotius Parjan (Blok Pasren), Krisia Yuki Kristanti putri Bp/Ibu Sumitro (Blok Pasren), Dite Yosep putra Bp/Ibu Miswanto (Blok Pasren), Maria Sayekti putri Bp/Ibu Masiman (Blok PEngasinan), dan Titis Rohana Suci putri Bp/Ibu Casmono (Blok Pengasinan).

Dalam Ibadah Minggu Trinitas III yang dilayani oleh Pdt. Semuel Adhi Nugroho, S.Si, anak-anak muda yang masih duduk dibangku SMA dan beberapa sudah lulus ini dinyatakan sebagai warga dewasa yang baru saja memulai "hidup baru". Mereka masih membutuhkan dukungan dari warga dewasa yang lainnya sehingga Pdt. Semuel mengajak jemaat untuk mengikutsertakan para pemuda-pemudi tersebut dalam pelayanan bersama sesuai dengan kesanggupannya dan membantunya dikala mereka membutuhkan bantuan. Ibadah yang dihadiri kurang lebih 100 orang ini diadakan juga Perjamuan Kudus. Bagi yang baru saja menerima Peneguhan Sidi, sekaligus merasakan Perjamuan Kudus yang pertama kalinya.

Kiranya Peneguhan Sidi ini juga menguatkan iman jemaat yang mengingatkan mereka lamanya menjalani "hidup baru" sebagai warga dewasa. Apakah mereka masih merasakan semangat yang menyala-nyala sebagaimana dahulu mereka memulai "hidup baru"? Sebagaimana Firman Tuhan dalam khotbah Pdt. Semuel yang diambil dari Markus 4:35-41, bahwa sekalipun kita harus mengalami badai dalam perjalanan kehidupan kita namun percayalah bersama Tuhan Yesus maka kita akan menyaksikan, mengalami dan merasakan meredanya badai oleh kuasa-Nya. Oleh sebab itu teladanilah Ayub yang tetap beriman dalam badai (Ayub 38:1-11), Daud yang bersandar kepada Tuhan (Mazmur 9:9-20), dan Rasul Paulus yang tetap tenang dalam badai kehidupannya (2 Korintus 6:1-13). Amin.


Lebih Bersih, Lebih Baik, Lebih Cepat - Rasakan Yahoo! Mail baru yang Lebih Cepat hari ini!

Minggu, 28 Juni 2009

Tim Pujian Gereja

GKJ CILACAP UTARA






TIM PUJIAN GEREJA

Ketua : Bp. Mardi Harsono
Sekretaris : Ibu Rustini
Bendahara
Ibu Susilo Adi
Anggota
Sdr. Potivera Martini


Ibu Aswiyah





























































[HOME]


Copyright 2009 by GKJ Cilacap Utara, Jalan Dr. Cipto Np. 10 Cilacap 53231,
Cilacap, Jawa Tengah,Indonesia.
Maintained by gkjcitara@yahoo.co.id

Tim Verifikasi

TIM  VERIVIKASI
Bp. Didik Dwijatmanto
Bp. Sudibyo





[HOME]


Copyright 2009 by GKJ Cilacap Utara, Jalan Dr. Cipto Np. 10 Cilacap 53231,
Cilacap, Jawa Tengah,Indonesia.
Maintained by gkjcitara@yahoo.co.id

Komisi H B K

GKJ CILACAP UTARA




PANITIA HARI BESAR KRISTEN
Ketua :Bp. T. Parjan
Sekretaris :Bp. Warsono
Bendahara :Bp. Tumiran
Anggota:Bp. Sutana


Bp. Kriswanto


Bp. Heri Pujo Waluyo



LOMBA TAMAN ANTAR BLOK DALAM GKJ CILACAP UTARA

Pada tanggal 8 sampai dengan 10 November 2009 diadakan lomba taman antar blok, yang diikuti oleh 6 Blok terdiri dari 3 Blok dari Gedung I yakni Blok Kebonmanis, Blok Gumilir LImbangan dan Blok Tritih, 3 Blok dari Gedung II Jeruklegi yakni Blok Pengasinan, Blok Persil dan Blok Pasren.

Berikut ini adalah hasil gambar dari masing-masing Blok :

Secara berturut-turut adalah BlokPersil, Blok Pengasinan, Blok Pasren, Blok Kebonmanis, Blok Gumilir-Limbangan dan Blok Tritih.

      

       

Bagaimana dengan pemenangnya.... kita tunggu informasinya.



[HOME]


Copyright 2009 by GKJ Cilacap Utara, Jalan Dr. Cipto Np. 10 Cilacap 53231,
Cilacap, Jawa Tengah,Indonesia.
Maintained by gkjcitara@yahoo.co.id

Komisi Pembangunan

GKJ CILACAP UTARA




KOMISI  PEMBANGUNAN
Ketua : Bp. Titus Imam Sarjono
Sekretaris : Bp. Sardjono HS
Bendahara : Bp. Benowohadi
Anggota : Bp. Tarman Suhardi


Bp. Nanang Budi S.




[HOME]


Copyright 2009 by GKJ Cilacap Utara, Jalan Dr. Cipto Np. 10 Cilacap 53231,
Cilacap, Jawa Tengah,Indonesia.
Maintained by gkjcitara@yahoo.co.id

Komisi Haurben

GKJ CILACAP UTARA




KOMISI  KEUANGAN & HARTA BENDA
Ketua  : Bp. Hendro DS
Sekretaris  : Ibu Suminah Tarman
Bendahara : Bp. Sudibyo
Anggota : Bp. Supriyono S.




[HOME]


Copyright 2009 by GKJ Cilacap Utara, Jalan Dr. Cipto Np. 10 Cilacap 53231,
Cilacap, Jawa Tengah,Indonesia.
Maintained by gkjcitara@yahoo.co.id

Komisi Rogo Rumanti

GKJ CILACAP UTARA




KOMISI  ROGO  RUMANTI
Ketua  : Bpk. Sukidjo  PW
Sekretaris : Ibu Sudibyo
Bendahara : Ibu Didik  Wardani
Anggota : Bpk. Kusmiarto


Ibu Tusini


Ibu Suwardi


Ibu Demi Kasiwan




[HOME]


Copyright 2009 by GKJ Cilacap Utara, Jalan Dr. Cipto Np. 10 Cilacap 53231,
Cilacap, Jawa Tengah,Indonesia.
Maintained by gkjcitara@yahoo.co.id

Komisi Kespel

GKJ CILACAP UTARA




KOMISI  KESAKSIAN & PELAYANAN

Ketua : Bp. Leonardus  S.H

Sekretaris : Sdr. Ageng Iriyanto

Bendahara : Ibu Yulies Setyowati

Anggota : Ibu Mei Purwati



Ibu Endang Titus I.S.




[HOME]


Copyright 2009 by GKJ Cilacap Utara, Jalan Dr. Cipto Np. 10 Cilacap 53231,
Cilacap, Jawa Tengah,Indonesia.
Maintained by gkjcitara@yahoo.co.id

Komisi Anak

KOMISI ANAK


Ketua I : Ibu Rustini
Ketua II : Ibu Aswiyah
Sekretaris I : Ibu Susilo Adi
Sekretaris II : Sdr. Atin Wihartati
Bendahara I : Ibu Hari Supriyatmono
Bendahara II : Ibu Sutriyani
Anggota : Ibu Kristianingsih



Ibu Marwiyati



Ibu Satiman



Ibu Yuli Sutana

LIVE IN ANAK DAN GURU SEKOLAH MINGGU

GKJ CILACAP UTARA GUMILIR

Jeruklegi , 21 Juni 2009

Oleh : Shima Pangestika


SEHARI JADI ORANG DESA

Pada hari Minggu, 21 Juni 2009, kami anak-anak sekolah minggu mengikuti acara Live in di desa Persil, Jeruklegi. Kegiatan di mulai pukul 10.00 – 15..00 dengan 2 season berbeda. Kegiatan tersebut bertema “Hidup Jadi Orang Desa”. Kami belajar banyak hal dari apa yang kami alami, dan hampir semua baru buat kami.. Diawali dengan mengamati cara membuat gula merah sampai berkebun.

Apa yang selama ini kami lihat sebagai gula merah, ternyata dibuat dengan proses yang rumit dan panjang. Diawali dengan mencari nira langsung dari pohon kelapa. Kami belajar cara mencari nira dari manggar, yang membutuhkan wantu 2-7 hari. Sebelum nira keluar ujung manggar disayat longitudinal selama pagi dan sore. Nira akan ditampung di bambu yang disebut pongkor. Pengambilan nira perlu ketelitian dan ketekunan karena harus memanjat pohon kelapa yang tingginya lebih dari 5 kaki. Ditambah nira yang dihasilkan terkadang tak sebanding dengan kesulitan memperolehnya. Setelah nira terkumpul, nira dimasak dalam penggorengan besar selama + 5 jam. Selama dimasak nira harus sering diaduk. Setelah matang nira dicetak ke cengkong/cetakan dari bambu. Proses pencetakan gula disebut nitis.

Season berikutnya kami belajar berkebun. Kami belajar menggunakan cangkul, cara menanam benih dan talas. Selain itu kami juga belajar mengolah tanah dari menyiangi rumput sampai membalik tanah yang tandus. Selama ini kami hanya tahu kalau hasil ladang hanya dapat diperoleh di pasar. Namun perlu proses untuk menanamnya sampai memanennya. Terlebih dengan terik matahari yang melelahkan.

Perjalanan kami berakhir dengan acara makan bersama. Di acara live in tersebut kami juga disuguhi makanan-makanan desa yang enak dan jarang kami makan. Hal ini menambah keunikan dan kesukaan tersendiri untuk kami. Meski lelah dan badan terasa sakit, kami bersyukur atas acara live in ini.

Acara ini mengajarkan kami untuk menghargai kesusahan orang lain. Dan tekun mengusahakan kehidupan kami tanpa melupakan Tuhan dan kesederhanaan hidup..


PENCARI NIRA

Pak Wardi seorang pemanjat pohon kelapa untuk mencari nira. Beliau bekerja sebagai pencari nira sejak tahun 1973 – sekarang. Usia tak menyurutkan niatnya untuk mencari nira guna memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Dalam menekuni pekerjaannya beliau belum pernah sekalipun terjatuh. Padahal tidak jarang ia mencari nira pada pagi-pagi buta tanpa penerangan apapun. Karena nira yang bagus diambil dari dini hari sampai jam 11.00.. Teladan yang dilihat dari sosok Pak Wardi bukanlah karena beliau belum pernah jatuh dari pohon, melainkan karena keuletan dan semangatnya untuk bertahan hidup. Dalam sehari beliau memanjat pagi dan sore untuk menyayat manggar atau untuk mencari nira, dan minimal ia memanjat 20 batang pohon kelapa. Tapi pekerjaan itu dilakoni beliau dengan senang hati dan penuh rasa syukur. Meski pekerjaannya melelahkan ia tak pernah lupa akan Tuhan. Dan beliau selalu menjawab panggilan Tuhan untuk melayani di gereja. Beliau membuktikan bahwa pekerjaan tak pernah menghalangi kerinduannya akan Tuhan. Bahkan beliau rela nderes pukul 3 pagi hanya agar dapat pergi ke gereja.

Dari cara hidup beliau, Tuhan menunjukkan bahwa pekerjaan seharusnya tidak menghalangi kita untuk dekat dengan Tuhan. Dan keuletan adalah harga mati untuk belajar mensyukuri hidup. Jika kita tengok perjalanan hidup Pak Wardi yang dimulai dengan membuat nira hanya 2 kg sampai sekarang + 10 kg, bukanlah itu bukti keuletan beliau dalam menjalani hidup.


BELAJAR DARI MANISNYA NIRA

Nira yang baru diambil dari pohon kelapa, adalah minuman yang mengandung alkohol. Rasa manisnya membuat peminumnya pusing. Demikianlah awal dari manusia belajar untuk mengetahui apa yang dilihat. Apa yang dilihat manis tapi terkadang mengandung akibat memabukan jika tidak dipilah dan diolah dengan baik. Seperti nira kelapa yang kita minum langsung tanpa diolah maka akan membuat kita pusing.

Mengetahui bukan dari apa yang kita rasa dan kita lihat, membuat kita belajar untuk mencari akibat yang dibawa oleh rasa ingin tahu kita. Hal ini sama dengan kita meminum nira yang sudah dimasak, kita meminimalisir akibatnya. Bersikap bijak pada rasa ingin tahu kita, akan membuat kita belajar untuk tidak tergesa-gesa. Dan menghindarkan kita dari akibat buruk.

Saat nira dimasak dan terasa manis yang aman untuk diminum. Itulah rasa manis yang akan Tuhan berikan karena kita sudah belajar mengolah dan menganalisis rasa ingin tahu kita. Dan tambahan es atau diolah menjadi gula, itu membuat nira lebih enak dinikmati, dan digunakan. Begitu juga rasa ingin tahu, rasa itu takkan hilang tetap terasa manis namun dapat bermanfaat dan tidak menyesatkan kita. Sehingga kita tidak menyalahgunakan rasa ingin tahu kita, dan terlebih kita tidak menyalahgunakan kepercayaan Tuhan pada kita. (Shima Pangestika)


"LIVE IN"
oleh Bambang S

Pada hari minggu, 21 Juni 2009 dilaksanakan kegiatan "live in" yaitu suatu kegiatan mengajak seluruh anak sekolah minggu untuk mengenal kehidupan warga masyarakat di daerah Pasren -Jeruklegi yang mempunyai mata penghasilan sebagai penderes kelapa yakni pada keluarga Bapak Suwardi serta sebagai petani pada keluarga Bapak Sudarno keduanya warga GKJ Cilacap Utara Blok Pasren.

Kegiatan ini sendiri adalah sebuah gagasan yang diungkapkan oleh ibu Rumi Rahmawati yang mempunyai keinginan agar anak-anak sekolah minggu dalam mengisinya dengan kegiatan yang bermanfaat bagi diri mereka yakni dengan memperhatikan kehidupan lingkungan sekitar mereka, sehingga mereka menjadi anak-anak yang peduli kepada lingkungan. Pada awalnya rencana kegiatan live in memiliki waktu tinggal yang lama pada keluarga tersebut, yakni mereka mengikuti benar-benar kehidupan keluarga yang mereka ikuti mulai dari bangun tidur hingga mereka tidur kembali, mengikuti berbagai aktrivitas sepanjang siang dan malam sehingga mereka/anak-anak tersebut dapat memahami betapa beratnya kehidupan seorang dalam mencari sesuap nasi. Namun setelah diperbincangkan dalam rapat guru sekolah minggu dengan pertimbangan berbagai hal maka diputuskan untuk melakukan live in hanya setengah hari.

Maka sesuai rencana sekitar pukul 6.00 WIB pagi, anak-anak yang menyatakan bersedia berkumpul di ruang sekolah minggu dan selanjutnya dengan menggunakan 4 kendaraan roda 4 : ( Pak Gerson-disupiri Sapto, Pak Hendro, Pak Susilo Adi, dan Pak Sutana) dan juga diiringi oleh 2 motor yakni Bapk Sarjono sekalian dan juga aku mereka berangkat beriringan menuju GKJ Jeruklegi + 10 Km dari Cilacap, ternyata disana telah menunggu ibu Satiman yang sedang memimpin nyanyi anak-anak bareng dengan Mba Shima, dan selanjutnya mengikuti kegiatan Sekolah Minggu bersama anak-anak Jeruklegi hingga selesainya kebaktian minggu itu. Saat itu mereka diasuh oleh ibu Sutana yang membawakan cerita tentang kebesaran Tuhan terhadap Ciptaan alam semesata ini dan tanggungjawab kita terhadap alam ini yakni memelihara alam tersebut.

Ketika sampai di rumah Bapak Suwardi mereka berbahagia ternyata rumah tinggal beliau terlihat sejuk dan rimbun dengan berbagai tumbuhan yang tumbuh di sekitar rumah beliau, dan yang menarik adalah mereka merasakan kehidupan yang sangat jauh dari keseharian mereka di perkotaan yang penuh hiruk-pikuk suara berbagai kendaraan yang lalu lalang, mereka merasakan bahwa kehidupan di jeruklegi terasa sangat tenang.

Pak Suwardi menceritakan bagaimana proses pembuatan gula, yang dimulai dengan memberikan obat pengawet pada "pongkor" bambu dan membawa pongkor tersebut ke atas pohon kelapa untuk dipasang pada 'manggar' kelapa. Secara hati-hati pak wardi naik ke atas pohon kelapa, meskipun usianya telah lebih dari 50 tahun tetapi dalam seharinya dia mampu naik-turun 25 pohon kelapa dalam satu harinya paling tidak 5 kg gula dihasilkannya.
Dari atas pohon kelapa sambil tetap berpegangan pada batang daun dia mengajari kami cara membuat "manggar" siap ambil niranya sekitar 3 hari lagi.

Pak Sarjono, pak Hendro, dan adik-adik yang ikut mencicipi air nira yang baru turun dari pohon kelapa, terasa memabukkan juga kalo kebanyakan.

Selanjutnya melanjutkan juga ke kebon jenitri milik pak Sudarno yang rencana untuk ikut menanam jenitri, tapi karen pohon itu telah ditanam sebelumnya maka disana anak-anak hanya menanam pohon lumbu, tapi meskipun hanya lumbu merekapun kelelahan harus mencangkul dan menanamnya hingga keringat mereka bercucuran.

Setelah itu melepas lelah sejenak di rumah Bpk Sudarno untuk menikmati "getuk" sambil menggelar tikar di ruang tamunya. Menurutnya pekerjaan beliau macam-macam yakni sebagai petani, penjahit dan tukang, segala macam yang mampu dikerjakanya. Depan rumah beliau tumbuh dua hingga tiga pohon jenitri yang mulai meninggi.

Tiba saat makan siang, serbu..... dengan hidangan yang cukup sederhana ala masakan kampung semua terlihat menikmatinya bahkan satu piring mundung mereka ambil. Tersedia juga "oyek" makanan yang luama.... ngangenin, yang suka pak Hendro dan dan Sarjono malahan nanduk/tambah lagi. Ada juga jewawut yang dimasak.

Istirahat sejenak, sambil nunggu air nira yang dimasak mulai mengental manjadi gula di dapur milik Bu Suwardi yang penuh dengan jelaga hitam karena memasaknya menggunakan kayu, masaknya lebih dari 3 jam agar hasil gulanya baik, tidak menjadi gula "gemblung". Setelah dicetak dalam bumbung bambu jadi kurang lebih 2,5 kg hasil tersebut dibagi rata bagi seluruh peserta kurang lebih 30 orang.

Acara selanjutnya ditutup dengan menanam pohon sawo dihalaman rumah pak Suwardi, dan diberikan kenang-kenangan bagi keluarga Pak Suwardi dan Pak Sudarno sambil mengucapkan terimakasih atas segala kebaikannya sekalian pamit.

Yah kenangan indah, tapi nyampai dirumah badanku jadi "masuk angin" harus dikerokin, besok siangnya badan ini rasanya meriang-panas-dingin, hingga dua harian ke depan. ya udah tua kali, diluar sebentar aja badan ini ndak kuat.
Sampai jumpa kegiatan selanjutnya. Salam Cintai Alam.


[HOME]


Copyright 2009 by GKJ Cilacap Utara, Jalan Dr. Cipto Np. 10 Cilacap 53231,
Cilacap, Jawa Tengah,Indonesia.
Maintained by gkjcitara@yahoo.co.id

Komisi Pemuda Remaja

GKJ CILACAP UTARA




KOMISI PEMUDA- REMAJA
Ketua :Sdr. Potivera Martini
Sekretaris I:Sdr. W. Puspita Ningrum
Sekretaris II:Sdr. Titis Rohana Suci
Bendahara I:Sdr. Realita Kristy R.
Bendahara II:Sdr. Yuni Dwi Kristiani
Anggota:Sdr. Timoty Banu S.



Sdr. Samuel Raditya A.



Sdr. Hardina



Sdr. Yosie Setiadi



Sdr. Eti Sri Mulyani





[HOME]


Copyright 2009 by GKJ Cilacap Utara, Jalan Dr. Cipto Np. 10 Cilacap 53231,
Cilacap, Jawa Tengah,Indonesia.
Maintained by gkjcitara@yahoo.co.id

Komisi Dewasa

GKJ CILACAP UTARA




KOMISI DEWASA

A.Urusan Adiyuswa

Ketua:Bp. Mulyanom

Sekretaris:Ibu Casmono

Bendahara:Ibu Benowohadi

Anggota:Ibu Bintarto


:Bp. Suhono


:Ibu Wachid





B.Urusan Wanita

Ketua :Ibu Supriyadi

Sekretaris I:Ibu Pudjo Rahayu

Sekretaris II:Ibu Sudarno

Bendahara I:Ibu Susi Sardjono

Bendahara II:Ibu Sabarudin

Anggota:Ibu Venny EM



Ibu Sudarso



Ibu Sumadi



Ibu Soetjipto Adi



Ibu Sarmin Effendie



Ibu Wardani



Ibu Kardan





[HOME]


Copyright 2009 by GKJ Cilacap Utara, Jalan Dr. Cipto Np. 10 Cilacap 53231,
Cilacap, Jawa Tengah,Indonesia. Maintained by gkjcitara@yahoo.co.id

Sabtu, 27 Juni 2009

Anggota Majelis



NO N A M A JABATAN PENEGUHAN KETERANGAN
1 Semuel Adhi Nugroho, S.Si Pendeta 14 Des' 2002
2 Yohanes Sudarso Penatua 18 Peb' 2007 Periode 2
3 Pudjo Rahayu Diaken 18 Peb' 2007 Periode 2
4 Suwardi Diran Penatua 11 Mar' 2007 Periode 2
5 Sumadi Penatua 16 Apr' 2009 Periode 2
6 Gerson Sanjaya Penatua 16 Apr' 2009 Periode 2
7 Sarmin Effendhie Penatua 16 Apr' 2009 Periode 2
8 Purwaningsih Hendro DS Diaken 18 Feb' 2007 Periode 1
9 Hari Supriyatmono Diaken 18 Feb' 2007 Periode 1
10 Kristam Penatua 11 Mar' 2007 Periode 1
11 Hartini Parjan Diaken 11 Mar' 2007 Periode 1
12 Supriyadi Penatua 22 Apr' 2007 Periode 1
13 Bintarto Penatua 19 Apr' 2009 Periode 1
14 Stefanus Satiman Penatua 19 Apr' 2009 Periode 1
15 Susilo Adi Diaken 19 Apr' 2009 Periode 1
16 Rehananto Diaken 19 Apr' 2009 Periode 1
17 Yusak Diaken 26 Apr' 2009 Periode 1
18 Kristiana Edi Nugroho Diaken 26 Apr' 2009 Periode 1
19 Elasar Suswanto Diaken 26 Apr' 2009 Periode 1



Berselancar lebih cepat.
Internet Explorer 8 yang dioptimalkan untuk Yahoo! otomatis membuka 2 halaman favorit Anda setiap kali Anda membuka browser.Dapatkan IE8 di sini! (Gratis)

Renungan Harian


Tanggal: Sabtu, 18 Juli 2009
Bacaan : Efesus 6:10-20
Setahun: Yesaya 34-36
Nats: Kenakanlah seluruh perlengkapan senjata Allah, supaya kamu
dapat bertahan melawan tipu muslihat Iblis (Efesus 6:11)

Judul:
IKLAN YANG MENIPU

Ada humor tentang seseorang yang mati dan diizinkan memilih ke surga
atau neraka. Ia memutuskan untuk melihat-lihat dulu. Di surga ia
melihat suasana yang sangat tenang. Sayup-sayup terdengar musik
gereja yang lembut. Di sana semua orang berdoa. Rupanya ia tidak
tertarik suasana seperti itu. Maka, ia melihat neraka; di mana semua
orang sedang minum-minum sambil ditemani banyak perempuan dengan baju
yang erotis. Mereka tertawa dan berfoya-foya. Ia pun memilih ke
neraka. Malaikat mengantarnya kepada Lucifer, yang segera mengangkat
dan siap mencemplungkannya ke belanga besar yang panas. Cepat-cepat
ia protes, "Bukannya tadi ada musik, wanita, bar, dan minuman? Mana
semua itu?" Dengan santai Lucifer menjawab, "Oh, itu tadi hanya
iklan!"

Inilah yang kerap dilakukan Iblis: "beriklan". Iblis selalu hadir
dengan iklan yang membuat kita terpikat. Ia menawarkan dosa sebagai
sesuatu yang menyenangkan; membungkusnya seperti kado yang indah,
sehingga tanpa sadar banyak orang terpikat olehnya. Iblis selalu
menjanjikan kenikmatan luar biasa. Agar kita tidak jatuh dalam
perangkap, Paulus menasihati kita untuk mengenakan seluruh
perlengkapan senjata rohani yang telah Tuhan berikan (ayat 11).

Iblis takkan pernah berhenti berusaha menjerat kita. Sekali kita
lengah dan tertarik pada kenikmatan yang ia tawarkan, ia pun mengejar
dan membujuk kita untuk terus melakukannya. Ia akan tertawa setelah
tipuannya mampu memperdaya dan memikat kita. Karena itu, "Berdoalah
setiap waktu di dalam Roh dan berjaga-jagalah di dalam doamu itu
dengan permohonan yang tak putusputusnya untuk semua orang kudus"
(ayat 18) -PK

IBLIS SELALU MEMBUNGKUS DOSA DENGAN SANGAT MENARIK
JIKA TIDAK BERHATI-HATI, KITA BISA TERPIKAT OLEHNYA

Tanggal: Rabu, 15 Juli 2009
Bacaan : Rut 1
Setahun: Yesaya 25-27
Nats: Janganlah desak aku meninggalkan engkau dan pulang dengan tidak
mengikuti engkau; sebab ke mana engkau pergi, ke situ jugalah
aku pergi, dan di mana engkau bermalam, di situ jugalah aku
bermalam: bangsamulah bangsaku dan Allahmulah Allahku
(Rut 1:16)

Judul:
SETIA DALAM KEKOSONGAN

"Ada uang abang disayang, tidak ada uang abang ditendang." Inilah
sebuah ungkapan yang menyatakan ketidaksetiaan. Tak mudah memang
untuk setia, apalagi jika kesetiaan tidak hanya untuk diucapkan,
tetapi perlu dibuktikan.

Ada tiga penguji kesetiaan. Pertama, waktu. Seberapa lama kita bisa
setia? Kedua, jarak. Kita bisa setia saat dekat, tetapi bagaimana
jika kita terpisah jauh? Ketiga, keadaan. Kalau lagi senang kita akan
setia, tetapi bagaimana jika dalam keadaan yang sulit?

Rut adalah seorang yang setia. Waktu Naomi dan keluarganya baru
datang ke Moab, mereka adalah keluarga yang memiliki harta. Jadi,
boleh dikatakan Rut menikah dengan anak dari keluarga yang lumayan
berada-Alkitab tidak menyebut berapa banyak kekayaan Naomi, tetapi
ada pernyataan bahwa Naomi "pergi dengan tangan penuh" (1:21). Akan
tetapi, setelah Elimelekh dan kedua anaknya meninggal dunia, Naomi
jatuh miskin "tetapi dengan tangan kosong Tuhan memulangkan aku". Di
sinilah kesetiaan Rut diuji dan ia berhasil. Rut tidak meninggalkan
Naomi dalam "kekosongannya".

Mudah sekali untuk setia kepada orang yang banyak harta benda dan
tinggi kedudukan. Sebaliknya, sulit sekali untuk setia kepada orang
yang sedang jatuh atau tidak punya apa-apa lagi. Rut bisa tetap setia
karena dasar kesetiaannya adalah kasih, bukan harta. Oleh sebab itu,
jikalau kita mau menjadi orang yang setia, baik kepada istri atau
suami, pelayanan, bahkan kepada Tuhan, kita harus mengubah dasar
kesetiaan kita. Biarlah kasih yang selalu menjadi alasan mengapa kita
setia -RY

JANGAN BIARKAN KESETIAAN KITA DITENTUKAN OLEH HARTA
TETAPI TENTUKANLAH KESETIAAN KITA OLEH KASIH

Tanggal: Senin, 6 Juli 2009
Bacaan : 1 Samuel 18:6-9
Setahun: Hosea 11-14
Nats: Sejak hari itu maka Saul selalu mendengki Daud (1Samuel 18:9)

Judul:
NRIMA ING PANDUM

Menurut sebuah survei, angka harapan hidup tertinggi di Indonesia
dimiliki oleh Daerah Istimewa Yogyakarta, yaitu 73 tahun. Artinya,
rata-rata penduduk Yogyakarta hidup hingga usia 73 tahun. Beberapa
ahli mencoba mencari tahu penyebabnya. Ternyata ditemukan bahwa
selain rendahnya tingkat stres dan tingginya konsumsi serat melalui
buah-buahan dan sayuran, juga karena budaya hidup orang Yogyakarta
yang memegang falsafah nrima ing pandum, yang artinya menerima apa
yang menjadi haknya, tidak serakah, apalagi berkeinginan mengambil
hak orang lain.

Tidak puas dengan apa yang ada, iri hati terhadap apa yang orang lain
capai, dan bernafsu memiliki apa yang bukan haknya, adalah awal
kehancuran seseorang. Seperti yang terjadi pada Saul. Sebetulnya,
Saul tidak kurang gagah. Ia berhasil memimpin bangsa Israel meraih
kemenangan demi kemenangan dalam peperangan (1Samuel 14:47-48). Namun
sayangnya, ia kemudian iri hati terhadap keberhasilan Daud. Apalagi
ketika Daud disambut dengan pujian dan tarian yang meriah (ayat 6).
Saul lalu menjadi marah. "Kepada Daud diperhitungkan mereka
berlaksa-laksa, tetapi kepadaku diperhitungkan beribu-ribu;
akhir-akhirnya jabatan raja itupun jatuh kepadanya," begitu ia
berkata (ayat 8). Akhir dari kisah ini kita semua tahu, Saul mati di
tangan bangsa Filistin (1Samuel 31:1-13), dan Daud menjadi raja
menggantikannya.

Kiranya kepada kita diberikan kemampuan untuk bisa menerima apa yang
ada, bersyukur dengan yang kita punya. Dan, kita dijauhkan dari iri
dengki terhadap orang lain, juga dari keinginan untuk memiliki apa
yang bukan hak kita -AYA

RESEP HIDUP SEHAT:
TERIMA APA YANG ADA, JAUHI IRI DENGKI

Bacaan : Yudas 1:1-3
Setahun: Yesaya 13-15
Nats: Dari Yudas, hamba Yesus Kristus dan saudara Yakobus (Yudas 1:1)

Judul:
KOK NOMOR DUA?

Umumnya orang ingin menjadi nomor satu, tidak mau menjadi nomor dua.
Sebab menjadi nomor dua artinya selalu dalam bayang-bayang dan mudah
dilupakan. Namun, Alkitab penuh dengan orang-orang "nomor dua" yang
luar biasa. Meskipun nomor dua, mereka memainkan peranan penting.
Yusuf adalah orang nomor dua sewaktu berkuasa di Mesir, tetapi
pengaruhnya melampaui Firaun si nomor satu. Daniel selalu menjadi
pejabat nomor dua. Raja silih berganti, tetapi Daniel terus menjabat
sebagai orang nomor dua. Pengaruhnya melintasi zaman dan kerajaan,
meskipun ia tidak pernah menjadi orang nomor satu.

"Aku adalah Yudas, saudaranya Yakobus", demikian Yudas menyebut
dirinya. Ia adalah pemimpin nomor dua setelah Yakobus-pemimpin
tertinggi gereja mula-mula di Yerusalem. Yudas jarang dikenal, bahkan
kalah terkenal dari Yudas Iskariot. Namun ia senang menempatkan
dirinya sebagai hamba Yesus Kristus dan saudara Yakobus. Senang,
walaupun menjadi nomor dua. Ia tidak menggerutu. Apalagi ia diberi
karunia penting untuk membangun dan memelihara jemaat. Dengan rendah
hati ia menggunakan karunianya untuk menasihati gereja yang terancam
ajaran sesat. Surat Yudas yang bijak ini kemudian disimpan dan
dijadikan bagian dari Kitab Suci.

Tak semua orang mesti menjadi nomor satu. Sebagian kita dikaruniai
Tuhan tempat sebagai nomor dua. Jangan mengeluh. Jika dengan rendah
hati dan sukacita posisi itu kita terima, Tuhan akan memakai kita
untuk mengerjakan sesuatu yang penting dan mulia. Jangan kecil hati.
Bertanyalah pada Tuhan tentang peran yang Dia ingin kita mainkan
dengan bijaksana pada posisi tertentu -DBS

DI TANGAN TUHAN ORANG-ORANG BIASA MAMPU MELAKUKAN
HAL-HAL LUAR BIASA

Bacaan : 2 Timotius 3:1-15
Setahun: Kidung Agung 1-4
Nats: Didiklah anakmu, maka ia akan memberikan ketenteraman kepadamu,
dan mendatangkan sukacita kepadamu (Amsal 29:17)

Judul:
IBU BIJAK, ANAK BAHAGIA

Seorang filsuf Cina terkenal, Meng Zi, memiliki ibu yang sangat
bijak. Konon ketika Meng Zi masih kecil, mereka tinggal dekat
kuburan. Siang-malam Meng Zi meniru gerak-gerik dan perkataan
orang-orang yang melayat. Maka, ibu Meng Zi mengajak keluarganya
pindah ke dekat pasar. Kali ini Meng Zi menirukan kata-kata para
penjual daging. Si ibu merasa lingkungan pasar juga kurang baik bagi
masa depan Meng Zi. Akhirnya, mereka pindah ke dekat sekolah. Sejak
itu Meng Zi rajin menirukan murid-murid membaca buku. Setelah besar
Meng Zi berguru kepada seorang filsuf. Akhirnya, ia sendiri pun
menjadi filsuf besar di zamannya. Meng Zi berhasil karena ia memiliki
ibu yang sangat memperhatikan pendidikannya.

Alkitab mencatat jasa seorang ibu bernama Eunike. Ia adalah ibu dari
pemimpin muda gereja, Timotius. Eunike dan Lois (nenek Timotius)
adalah orang Yahudi yang taat mengajarkan firman Tuhan sejak Timotius
kecil (1 Timotius 1:5; 2 Timotius 3:15). Menurut NIV Life
Application, Timotius bertobat bukan karena khotbah seorang
penginjil, tetapi karena peran ibu dan neneknya yang mengajarkan
firman Tuhan sejak kecil. Ketika Timotius dipercaya memimpin jemaat,
Paulus memperingatkannya tentang dunia yang makin jahat (ayat 9-15).
Namun, Paulus juga menasihatinya agar selalu berpegang pada kebenaran
yang diajarkan ibunya sedari kecil (ayat 15). Dengan itu, Timotius
akan mampu untuk terus setia.

Dunia tidak bertambah baik. Namun, jika anak-anak sudah dididik sejak
kecil dalam Tuhan, kita tak perlu khawatir. Ajak mereka rajin membaca
Alkitab, berdoa, dan terutama tuntun mereka untuk menerima Kristus
sebagai Tuhan dan Juru Selamat pribadi mereka --GS

MEMBAWA ANAK KEPADA KRISTUS
ADALAH KEWAJIBAN SEKALIGUS KEHORMATAN SEORANG IBU




Tanggal: Senin, 22 Juni 2009
Bacaan : 2 Samuel 11:1-4 Setahun: Amsal 28-31
Nats: Karena itu, perhatikanlah dengan saksama, bagaimana kamu hidup, janganlah seperti orang bebal, tetapi seperti orang arif, dan pergunakanlah waktu yang ada, karena hari-hari ini adalah jahat (Efesus 5:15,16)
Judul:
LIBUR TELAH TIBA
Liburan adalah waktu yang sangat ditunggu-tunggu oleh siapa pun. Bukan hanya oleh anak sekolah, melainkan juga para pekerja. Karena liburan berarti kita dapat istirahat sejenak dari segala rutinitaskita dan mencari kesegaran (refreshing) yang baru. Memang penatrasanya jika kita terus-menerus bekerja tanpa henti. Tubuh kita perluistrirahat sejenak. Liburan memang penting, tetapi bagaimana mengisiliburan tersebut jauh lebih penting.Daud sedang "berlibur". Pada saat para prajuritnya maju berperang dimedan laga, Daud "cuti" sejenak. Bersantai-santai di tempat tidur, berjalan-jalan menikmati kerajaannya. Namun, ups ... ada pemandanganyang "indah" tepat di hadapan matanya. Seorang perempuan sedang mandi. Entah apa yang terlintas dalam pikiran Daud pada saat itu,tetapi mungkin saja ia berpikir "boleh dong saya menikmati hari liburs aya bersama wanita itu". Dan, Daud mengisi "liburan"-nya denganmelakukan hal jahat di mata Tuhan.Liburan memang penting karena kita akan mendapat kesegaran yang barumelaluinya. Namun, tidak berarti kita bisa sembarangan menggunakan waktu liburan tersebut. Kekudusan tetap harus dijaga selama kitaberlibur. Selain itu, berlibur bukan berarti relasi kita dengan Tuhan juga ikut "berlibur". Ingatlah sebuah lagu sekolah minggu yang mengatakan "Mata Tuhan melihat apa yang kau perbuat, baik yang baikmaupun yang jahat. Oleh sebab itulah jangan berbuat jahat, (ingat!)Tuhan melihat". Bawalah lagu ini dalam liburan Anda sebagai pengingatbahwa kita harus mengisi waktu liburan kita dengan hati yang takutakan Tuhan --RY
SEGALA SESUATU DAPAT KITA LAKUKAN TETAPI BELUM TENTU HAL ITU BERKENAN DI HATI